MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya.
Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.
Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan
menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya.
Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan
sosial.
Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran
manusia tentang status dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama, serta
bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan.
Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang
menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu.
Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam
perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu
merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan.
Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia
sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah
adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial
lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang
lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi
manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1) Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia
berinteraksi satu dengan yang lain.
2) Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi
manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk
berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang
yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan
moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3) Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan
orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi
yang harmonis
A. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dunia ini mustahil manusia dapat hidup seorang diri. Manusia akan selalu membutuhkan orang lain dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam ilmu sosiologi kita telah pelajari tentang interaksi sosial dan tentang sosialisasi. Di situ dipelajari bahwa hidup seseorang akan terkucil, sendirian, dan menjadi gila jika tidak mampu bersosialisasi dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
Di samping itu, manusia tidak dapat dipisahkan dari kelompok masyarakat, karena memang manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dalam hal-hal tertentu dengan masyarakat. Manusia mempunyai naluri hidup bersama dengan orang lain. Naluri hidup bersama itu disebut gregariousness.
Jadi dapat dikatakan bahwa manusia disebut sebagai makhluk sosial (homo socialis) karena selalu berinteraksi dengan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
B. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
Walaupun manusia membutuhkan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, tetapi manusia tetap memiliki otonomi untuk menentukan nasibnya sendiri. Secara pribadi, manusia harus memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya.
Kita tentu paham bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam. Setiap manusia butuh makan dan minum agar tetap hidup. Manusia membutuhkan pakaian untuk dapat bergaul dengan baik dengan manusia lainnya. Manusia juga butuh rumah sebagai tempat berlindung. Pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan lainnya juga diperlukan manusia agar hidup lebih layak.
Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia butuh uang. Untuk mendapatkan uang, manusia harus bekerja. Setelah bekerja dan mendapatkan uang, uang itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Di samping itu, uang tersebut ditabung untuk kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Jadi, manusia selalu penuh perhitungan dalam hidupnya. Karena itulah manusia disebut makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.